25 April 2015

MANFAAT IBU BEKERJA & BERKARIR

"Resiko ibu bekerja, tentu ada positif pasti ada juga negatifnya, tidak bisa kontrol kegiatan buah hati, makan dan perkembangannya 24 jam.
Pulang kerja masih mengurus anak dan suami, kadang kadang harus kejar kejaran dengan waktu, manajemen waktunya harus benar benar diatur.
Orang lain bahkan cenderung negatif thinking, terkadang tidak mengerti, dukungan suami menjadi sangat penting. Haaa !! Ini bukan soal karir atau tuntutan, tapi sebuah komitmen ! Mengajarkan buah hati..ibunya bekerja bukan sekedar mencari uang, tapi lebih dari nilai itu.
Tetap berusaha menjadi ibu yang baik buat si buah hati. Kuatkan hati !
Kalau anak sudah sakit, disitu kadang saya merasa bersalah.." #curhatanbunda


Bagi bunda, new moms yang pernah merasakan hal yang sama.. berikut saya share artikel bagus buat wawasan bunda..
�😊😊^_^  
"Manfaat Ibu Bekerja"

Pilihan menjadi ibu bekerja hingga saat ini masih sering menuai pandangan miring. Mereka dianggap egois dan tidak menomorsatukan keluarga. Padahal selain memberikan penghasilan, menjadi ibu bekerja juga memiliki manfaat lain, seperti yang terungkap dalam beberapa fakta berikut.

1. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology pada Desember 2012 mengatakan, wanita yang telah memiliki bayi atau balita dan tetap berprofesi sebagai ibu bekerja terbukti memiliki hidup lebih sehat, serta bahagia. Penelitian tersebut dilakukan selama 20 tahun dan melibatkan lebih dari 1.350 ibu dari 9 negara. Hasilnya menyatakan bahwa ibu baru sangat rentan terkena depresi. Namun ketika bekerja full time maupun part time, mereka jadi terbiasa hidup seimbang dengan mengurus anak dan bekerja. Itulah yang membuat mereka lebih sehat dan bahagia.

2. Hasil riset Heather Joshi dari Pusat Studi Longitudinal di University of London menunjukkan, anak-anak yang lahir di pertengahan 1990-an dengan kondisi ibu bekerja, memiliki prestasi sama baiknya dengan mereka yang ibunya tinggal di rumah. Hal ini pun mematahkan anggapan kalau anak-anak dari ibu bekerja memiliki prestasi buruk di sekolahnya.

3. Menurut Dr. Robi Ludwig, seorang psikoterapis, ibu bekerja lebih bisa bersikap positif, karena mereka dapat memelajari banyak hal menarik dalam kesehariannya.

4. Ibu bekerja juga memiliki banyak teman di kantor, yang membuatnya tidak merasa sendirian. Pikiran negatif biasanya muncul ketika ibu merasa ‘berjuang sendirian’ dalam melakukan sesuatu, seperti saat menyelesaikan segala pekerjaan rumah, mengurus anak, dan sebagainya.

5. Penelitian di Amerika Serikat menyatakan 28 persen ibu yang tinggal di rumah pernah mengalami depresi, sedangkan ibu bekerja hanya 17 persen.

6. Menurut Sara Sutton Fell, CEO dan founder dari FlexJobs, menjadi ibu bekerja memudahkannya untuk mengajarkan Si Kecil mengenai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Dengan cara ini, ibu dan suami juga bisa menunjukkan bahwa keluarga adalah tim, di mana orang dewasa pergi bekerja dan anak-anak belajar di sekolah. (DC/Aulia/DT/dok.M&B)


Semoga bermanfaat yah bund....😊😊😊

24 April 2015

MANAJEMEN WAKTU BAGI IBU BEKERJA

Masalah utama yang dialami banyak ibu bekerja adalah manajemen waktu. Membagi waktu antara pekerjaan dan ‘urusan rumah’, terlebih masalah Si Kecil memang tidak mudah dan butuh strategi serta konsistensi. Hal-hal tersebut berlaku bagi ibu yang bekerja full time di kantor, maupun bekerja dari rumah. Belum lagi opini masyarakat yang tidak mengerti posisi ibu bekerja, terkadang dapat membuat depresi ibu.

Jika tidak hati-hati dan bijaksana dengan waktu, Anda hanya akan menyia-nyiakannya.

Ada 3 cara bagi ibu bekerja agar bisa mengelola waktu mereka lebih baik. Berikut tipsnya!

1. Belajarlah untuk Mengatakan Tidak

Anda diajak berkumpul dengan sesama ibu lainnya untuk hal yang kurang penting, seperti bergosip atau sekadar menemani mereka berbelanja setelah jam makan siang? Hal ini memang tidak salah, tetapi Anda harus perhatikan tanggung jawab Anda sendiri terhadap pekerjaan. Anda perlu belajar kapan dan bagaimana mengatakan tidak ajakan-ajakan yang dapat mengganggu pekerjaan dan dinilai kurang penting. Jelaskan pada mereka bahwa Anda sangat sibuk dengan beban kerja Anda sendiri, tetapi jika dia masih membutuhkan bantuan setelah pekerjaan Anda selesai, dengan senang hati Anda akan membantunya.

2. Berdelegasi

Jika Anda merasa hanya ‘tenggelam’ dengan pekerjaan setiap hari yang cukup menyita banyak waktu, mungkin saatnya untuk menilai kembali beban pekerjaan Anda. Amati lagi satu per satu tanggung jawab pekerjaan Anda dan tentukan apa yang benar-benar perlu dikerjakan oleh Anda dan apa saja yang sebenarnya bisa dilakukan oleh orang lain. Cobalah bicara dengan atasan Anda untuk mulai minta bantuan asisten atau anak magang. Jika mungkin, minta atasan Anda untuk mengurangi beberapa pekerjaan yang kurang perlu untuk membantu meringankan tekanan Anda sebagai ibu bekerja.

3. Tentukan Daftar Prioritas

Jika terlalu banyak yang harus Anda lakukan, siapkan daftar pekerjaan setiap harinya, dan urutkan berdasarkan hal-hal yang benar-benar penting dan perlu dilakukan. Dahulukan pekerjaan yang harus Anda selesaikan lebih dulu. Dengan begitu, hidup Anda akan terasa lebih teratur dan produktif dalam bekerja. Selain itu, waktu Anda pun tidak akan terbuang sia-sia. (Aulia/DT/dok.freedigitalphotos)

Ibu bekerja memang jadi dilema bagi new moms, anggapan miring masyarakat yang tidak mengerti memang selalu tidak bisa dihindari.
Setiap orangtua mempunyai caranya sendiri untuk mendidik dan membesarkan anak, apapun metodenya tujuannya sama saja, pasti untuk kebaikan anak.
Peran suami menjadi sangat penting, untuk menciptakan karakter anak yang tangguh dan mandiri secara bersama sama.
Buat new moms yang bekerja, yang terpenting adalah tetap ingat kodrat sebagai perempuan untuk menjadi istri dan ibu yang baik dalam keluarga, seimbang dalam pekerjaan dan mengurus rumah tangga.

Semoga bermanfaat moms...😊😊😊

5 April 2015

TIPS BERPAKAIAN SAAT HAMIL


Masa kehamilan adalah masa yang paling menyenangkan. Walaupun dalam keadaaan hamil bunda harus tetap terlihat fresh dan cantik. Ada masanya bentuk tubuh bunda belum pas untuk berpakaian hamil tertentu karena melihat perut belum terlalu besar dan juga tidak dibilang masih kecil. Kesannya masing tanggung karena perut belum besar dan juga tidak langsing. Berikut tips buat bunda bunda yang ingin berbelanja baju hamil....^_^


  • Pakaian Hamil untuk Masa Transisi. Ketika baju sehari hari bunda sudah tidak muat lagi, namun belum waktunya untuk mengenakan baju hamil sepenuhnya karena masa kehamilan masih memasuki Trisemester I, belilah beberapa pasang pakaian atasan dan bawahan/celana yang bisa dipakai dengan ukuran 1 atau 2 lebih besar dari pakaian normal yang bunda pakai sehari hari.
  • Tidak Perlu Takut. Para bunda, jika sudah memasuki kehamilan besar, bunda tidak perlu takut menunjukan perut besar bunda. Pakailah pakaian dengan model yang ngepas sehingga perut bunda terlihat lebih seksi, hal tersebut lebih menarik dibandingkan bunda memakai pakaian longgar untuk menutupi perut. Bila tidak dapat merasakan dan menyadari perubahan bentuk tubuh, maka bunda akan keliru memilih model koleksi pakaian hamil yang tepat untuk dipakai.
  • Tampilkan Diri dalam Satu Warna. Bunda bisa terlihat sangat menarik dan fresh dengan pilihan warna koleksi pakaian hamil yang pas dalam satu nuansa atau warna. Pakaian hamil seperti ini juga dapat meningkatkan mood baik bunda. Tambahkan scraf, cardigan, atau jilbab yang sepadan jika bunda menggunakan baju terusan dan aksesoris ringan untuk menambah aura fresh dan keindahan ibu hamil.
Beberapa tips pakaian selama masa kehamilan ini dapat membantu bunda agar lebih nyaman saat bepergiΓ n. Metabolisme ibu hamil meningkat sekitar 20% dari umumnya, artinya jika oranglain merasa kedinginan bunda malah merasakan kepanasan.
  • Belilah Sepatu yang Lebih Longgar. Sepatu bunda sudah mulai sempit ? ini diakibatkan pada saat kehamilan banyak ukuran kaki ibu hamil menjadi lebih besar dari biasanya, bisa bertambah setengah ukuran atau 1 ukuran menjelang kehamilan besar. Tidak sedikit ibu hamil yang dapat memakai sepatu kembali ke ukuran semula. Tulang tulang sendi dan kaki membesar sebagai respon terhadap relaksasi dari hormon kehamilan yang melebarkan pelvis sebagai jalan keluar dari janin pada saat kelahiran. Oleh karena itu, panggul melebar demikian juga halnya dengan kaki.
  • Berat Tubuh Menjadi Sulit Seimbang. Karena berat tubuh bunda saat keehamilan sulit seimbang, sebaiknya bunda memilih sepatu dengan model flat atau rata yang lebih lebar, jika ingin mengunakan heels, sebaiknya hindari sepatu dengan heels tinggi untuk menghindari bunda terjatuh atau resiko yang tidak diinginkan.
  • Aksesoris. Aksesoris adalah tambahan supaya bunda berpakaian terlihat lebih menarik. Pilihlah pakaian hamil model terusan berwarna hitam motif au plos, padukan dengan aksesoris kalung berukuran agak besar, atau padukan jilbab motif cerah untuk menambah kesan menarik dan fresh saat bepergian. Aksesoris tsb masih dapat bunda gunakan setelah melahirkan.
  • Perhatian Pakaian Dalam. Saat kehamilan, selain kaki yang membesar, bentuk tubuh dan payudara pun ikut membesar. Pilihlah pakaian dalam yang sesuai ukuran bunda saat hamil agar lebih nyaman. Payudara saat hamil membesar selama kehamilan, ukuran BRA menjadi bertambah 1 sampai dengan 2 nomor. Jangan paksakan diri untuk mengenakan pakaian dalam yang biasa bunda gunakan sebelum hamil. Belilah BRA yang lebih besar dan untuk celana dalam hindari yang terlalu ketat.

Semoga bermanfaat, bunda sehat selalu dan semakin terlihat cantik..... (#_#)

Salam,
Bundashanum

Sumber : Searchgoogle.com / el-manan; buku kecantikan.